Belajar Apatis Melalui Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat
By Khata S. Fluorida - December 06, 2019
Judul dari bab awalnya aja udah bikin keki : Jangan Berusaha.
Buku
ini menceritakan tentang bagaimana caranya untuk bersikap bodo amat
kepada dunia, bukan bodo amat secara gamblang, tapi bodo amat yang
membuat kita hanya memperdulikan hal-hal yang memang penting aja. karna
seperti yang selalu dibilang oleh motivator kenamaan yang akupun lupa
namanya siapa "Hidup itu cuma sekali, ga semua hal di dunia ini bisa
kita miliki" yaa kita memang gak bisa memperdulikan banyak hal, jadi
habiskan waktu untuk memperdulikan hal-hal yang penting. dan hal-hal
yang penting itu, terkadang gak segede yang kita duga, gak se-wah yang
kita khayalkan. hal-hal penting yang sekilas gak penting itu yang sering
bikin kita khilaf dan lalu ngacir pergi untuk mencari hal-hal gak
penting lainnya. Sakitnya, mayoritas manusia seringkali terlambat
menyadari hal penting ini. Manusia baru sadar bahwa suatu hal itu
penting ya saat sesuatu itu hilang. Ini yang coba dibahas oleh si Mark,
tentang bagaimana caranya menemukan hal penting itu, memisahkannya dari
segala hal-hal yang gak penting, dan menghargai hal penting itu sekecil
apapun dia, seremeh apapun hal itu.
Dalam
buku ini setidaknya ada sembilan bab yang kalau dijelasin semuanya
malah bakal jadi plagiat. jadi aku bahas secara umum aja ya setiap
babnya.
1. Jangan Berusaha.
Di
awal cerita si Mark ngasih sebuah contoh kasus yaitu hidupnya Charles
Bukowski, yang kata Mark adalah manusia terakhir yang bakal anda mintai
nasihat tentang kehidupan, atau nama terakhir yang kamu ingin lihat di
buku motivasi jenis apapun. Dari contoh kasusnya si Charles Bukowski,
Mark pengen bilang ke pembaca kalau kita gausah berusaha banget untuk
jadi orang sukses. gausah memaksakan diri untuk jadi hebat seperti
orang-orang di TV. kunci sebenarnya dari kesuksesan itu adalah ketika
kamu menerima bahwa dirimu adalah seorang yang gagal. "aku gagal dan ya
bodo amat" kaya gitu. jadi ga perlu memusingkan kegagalan karena di
dunia ini ya semua orang pernah gagal. ada kutipan menarik yang kuambil
dari bab ini :
"seseorag
yang percaya diri tidak merasa perlu membuktikan kalau dia percaya
diri. seorang wanita yang kaya tidak merasa perlu untuk meyakinkan
seorang pun kalau dia kaya. entah anda seperti itu atau tidak, dan jika
anda setiap saat memimpikan sesuatu, anda sebenarnya sedang menguatkan
realitas bawah sadar anda, lagi dan lagi, bahwa anda bukan itu."
Mark
disini juga berusaha menyampaikan kalau hentikan untuk menjadi pengen
lebih dari sekarang. kalian udah terlalu banyak ke brainwash iklan TV,
sosial media, dll sehingga kalian beranggapan jika bahagia itu ketika
kalian berusaha menjadi lebih lagi dari saat ini. Padahal berapa banyak
orang yang udah kaya 7 turunan tapi tetep merasa jika dirinya kurang?
hentikan sekarang juga. gausah berusaha untuk menjadi lebih baik, lebih
kaya, lebih cantik, dan lain-lain. kenapa? karena, memedulikan terlalu
banyak hal akan berpengaruh buruk pada kesehatan mentalmu, teman. ini
ngebuat kita jadi terikat sama hal-hal yang dangkal dan palsu, dan malah
melupakan hal yang penting. ketika kau berusaha untuk jadi lebih
terkenal, lebih kaya, lebih cantik, itu tandanya anda sedang mengejar
fatamorgana.
kunci
kehidupan yang baik adalah bukan memedulikan lebih banyak hal ; tapi
memedulikan hal yang sederhana saja namun hal tersebut adalah benar,
mendesak, dan penting.
lalu
Mark juga membahas mengenai Lingkaran setan, yaitu ketika kita
mencemaskan suatu hal yang membuat kita pusing karena mencemaskan hal
tersebut. sebagai contoh, kamu cemas ketika harus menghadapi seseorang,
kecemasan tersebut membuat kamu tidak berdaya dan bertanya-tanya kenapa
kamu begitu cemas. sekarang, kamu mulai cemas karena menjadi cemas. dan
kecemasan pun berlipat ganda. sekarang kamu cemas karena kecemasan kamu
yang menyebabkan kamu menjadi lebih cemas. wkwkwk. Mark memberi tips
untuk mengatasi masalah tersebut dalam buku ini. tipsnya adalah :
bersikap-bodo-amat. ini penjabarannya
#1. Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh, masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda.
#2.
Untuk bisa mengatakan bodo amat pada kesulitan, pertama-tama anda harus
perduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting daripada kesulitan.
#3. Entah anda sadari atau tidak, anda selalu memilih suatu hal untuk diperhatikan.
2. Kebahagiaan Itu Masalah
Di
bagian kedua ini, Mark pengen bilang ke pembacanya untuk : Gausah
memaksa diri untuk selalu jadi orang bahagia kalau gamau jadi palsu.
kenapa? Karena mayoritas kehidupan kita sebenarnya biasa-biasa aja,
malah lebih banyak hal negatifnya, gak perduli mau kamu artis, pelajar,
PNS, penyanyi rock, semua orang menghabiskan mayoritas hidupnya dengan
biasa-biasa aja. gak gembira-gembira banget, gak sedih-sedih banget
juga. jadi, menjadi selalu bahagia malah akan jadi tekanan sendiri buat
hidupmu. kau gak bisa selalu bahagia, karena, segede apapun effort yang
kamu berikan untuk membuat dirimu bahagia dari dalam, akan selalu ada
masalah yang datang dari luar. ikhlaskan aja. ikhlas kalau saat itu kau
terpuruk, terima kalau kau saat itu sedih, terima aja kalau dirimu
memang gak bisa selalu bahagia. gak bisa selalu positif thingking.
kenyataannya, apa yang anda miliki atau ingin kamu miliki sekarang
sebenarnya adalah sumber masalah kamu. seperti orang yang kamu nikahi
adalah orang yang selalu berantem sama kamu. rumah yang kamu beli adalah
rumah yang harus selalu diperbaiki. pekerjaan idaman kamu adalah
pekerjaan yang membuat kamu stress. setiap hal yang membuat kamu merasa
nyaman juga dapat membuatmu merasa terpuruk. jadi, sebenarnya hidup
bukan tentang memilih kebahagiaan, tapi memilih penderitaan. penderitaan
macam apa yang dapat kamu nikmati dan akan terus mengikutimu seumur
hidupmu?
oh
iya, disini kamu juga bakal dikenalkan dengan satu pahlawan super yang
namanya bakal buat netizen tercengang . dia adalah : Panda Nyinyir.
selamat berkenalan dengan Panda Nyinyir. ini kutipan favoritku dari
bagian ini:
"Rasa sakit dan kehilangan tidak pernah dapat dielakkan dan kita harus belajar untuk berhenti menolaknya."
3. Anda Tidak Istimewa
Jangan
pernah merasa istimewa. alasan terbaik untuk mendukung argumen ini
adalah : karena kamu memang tidak istimewa. merasa istimewa membuat kamu
merasa berhak diistemewakan. setidaknya ada 2 poin penting yang selalu
dipikirkan orang yang merasa dirinya istimewa :
#1. saya luar biaa dan kalian semua payah, jadi saya berhak mendapatkan perlakuan istimewa
#2. saya payah dan kalian semua luar biasa, jadi saya berhak mendapatkan perlakuan istimewa.
hal
ini membuat kita menuntut lebih kepada orang lain dan bahkan kepada
diri kita sendiri, dan hal seperti ini tidak pernah menuntaskan masalah
sebenarnya. Mark bilang kalau kata-kata "setiap orang dapat menjadi luar
biasa dan meraih kesuksesan besar" pada dasarnya cuma omong kosong yang
menyenangkan ego kita. ini pesan yang membuat kita lega, tapi ini kaya
makan burger big mac yang ngebuat kita gemuk tapi gak sehat. cara
terbaik untuk menjadi sehat adalah makan sayur-sayuran, yang kalau
dimakan pertama kali sebenarnya berasa hambar dan kurang enak, seperti
hidup kita yang sebagian besar waktunya sebenarnya memang berjalan
dengan membosankan dan tidak terlalu berharga, dan itu wajar. ini akan
terasa ga enak di awal, tapi kalau udah bisa nerima ini, kita akan
menjadi orang yang lebih kokoh dan lebih hidup. kecemasan kita akan
hilang, ya karena kita udah mampu menerima ketidak sempurnaan. akhirnya
kita merasa cukup. dan ketika merasa cukup, kita pasti akan selalu
menjadi damai. bukannya damai termasuk kebahagiaan, ya?
seperti biasa, kutipan yang paling aku sukai di bagian ketiga adalah :
"ketika
anda tidak merasa istimewa, anda akan mampu mengapresiasi
pengalaman-pengalaman sederhana di hidup anda : nikmatnya pertemanan
yang simple, menciptakan sesuatu, membantu seseorang yang membutuhkan,
membaca buku bagus, tertawa bersama orang yang anda sayangi. terdengar
membosankan, bukan? mungkin karena hal-hal semacam ini biasa saja. namun
juga mungkin karena suatu alasan : itulah yang benar benar berarti."
4. Nilai penderitaan
Tidak
semua hal yang kita anggap berharga memang benar berharga. Nilai-nilai
yang kita anut bisa saja salah. maka kita harus mengatur ulang
nilai-nilai yang ada dalam diri kita. Mark mencontohkan hal ini melalui
Hiro Onoda (seorang letnan Jepang yang mengabdikan diri pada negaranya,
dan karena komandannya mengatakan 'jangan pernah menyerah', dia menjadi
seorang manusia yang hidup selama 30 tahun dalam hutan, makan serangga
dan membunuhi masyarakat Vietnam demi mengabdi kepada kekaisaran Jepang.
sekedar informasi saja, Kekaisaran yang dia bangga-banggakan itu sudah
hilang sejak 1 tahun setelah dia pergi ke Vietnam), Dave Mustaine
(penyanyi rock terkenal yang sebelumnya adalah anggota Metallica, lalu
di depak dari band tersebut tanpa alasan yang jelas. semenjak itu dia
berjanji untuk melebihi kesuksesan Metallica. dia jadi terkenal sih, 25
juta albumnya laris terjual. tapi, Metallica menjual 180 juta album. dan
karena hal itu, dia menyimpulkan dirinya sebagai orang yang gagal
seumur hidupnya. Hari-harinya dipenuhi dengan pemikiran bahwa dia orang
yang gagal, dan karena itu pula banyak tangisan yang dia keluarkan di
setiap harinya.) dan Pete Beast (dia tadinya adalah Drummer gantengnya
the Beatles, sampai dia dikeluarkan, dengan alasan yang tidak jelas
juga. dia sempat depresi ketika The Beatles laris manis. ngerasa jadi
orang buangan. tapi dia ngga berlarut-larut, singkat cerita, dia
memutuskan untuk mengubah nilai hidupnya dan dia tetap sukses. tentu aja
sukses versinya dia. dia punya keluarga sederhana yang bahagia, dia
tetap bermusik, dia keliling eropa untuk menyanyikan musiknya. jadi
sebenarnya suksesnya dia sama aja kaya The Beatles, bedanya cuman di
bagian "terkenal" dan "di elu-elukan" aja. sisanya sama.).
Kalian
udah dapet poinnya, kan? apa yang kita yakini belum tentu benar.
Nilai-nilai yang kita pegang ternyata berpengaruh banget ke hidup kita.
hiro menghabiskan 30 tahun untuk meyakini hal yang ternyata tidak ada.
dia bahkan sampe rela menderita hanya untuk hal yang udah ga ada. itulah
nilai kita, makanya kita harus tetap peka sama nilai yang kita pegang,
jangan sampe kita mengalami kejadian yang sama kaya Hiro.
Kasus
Dave sama Pete gambaran besarnya sama. mereka sama-sama dibuang oleh
band yang kemudian jadi terkenal gila-gilaan. Yang membedakan kemudian
adalah nilai yang mereka pegang. Dave yang terlanjur bikin definisi
kesuksesan adalah "lebih dari Metallica" membuat dia jadi orang gagal
seumur hidupnya. Sedangkan Pete, yang definisi kesuksesannya adalah
"berkarya" telah mencapai kesuksesannya sendiri. dia orang yang sukses,
tentu dengan definisinya sendiri.
Jadi
berdasarkan hal tersebut, Mark bilang ada nilai-nilai sampah yang buruk
bagi kehidupan. jangan berpegang sama nilai ini. nilai itu adalah
Kenikmatan, Kesuksesan Material, Selalu Benar, dan tetap positif. jangan
pernah menganut nilai itu seumur hidupmu. jangan. udah itu aja.
5. Anda Salah Memilih
Kata
Mark, terkadang ada hal-hal yang gak bisa kita kendalikan, gak bisa
dipilih, dan bahkan itu sama sekali bukan salah kita. tapi, walaupun
bukan salah kita, pada akhirnya kita harus bertanggung jawab terhadap
hal tersebut. Liat aja anak-anak yang punya gangguan Obsesif-Kompulsif
(OCD), mereka bukannya mau sakit, kan? siapa yang mau cuci tangan setiap
detik? tapi mereka mengalaminya, dan itu salah gennya, bukan salah
mereka. tapi walaupun bukan salah mereka, itu jadi tanggung jawab
mereka, untuk mengatasi gangguan yang mereka miliki, dan gak bisa
dikasih sama orang lain. Jadi, memang ada hal-hal yang bukan salah kita,
tapi itu tetap tanggung jawabmu kalau kau jadi gagal karena hal
tersebut. ini kutipan yang kusuka dari bagian 5:
"Kita
semua mendapatkan kartu. beberapa dari kita mendapatkan kartu yang
lebih bagus daripada yang lainnya. dan meskipun mudah aja untuk
menyerah, dan merasa kita telah dikalahkan, permainan sebenarnya
terletak pada pilihan yang kita buat terhadap kartu tersebut, pilihan
atau resiko yang akan kita ambil, dan pilihan konsekuensi yang akan kita
jalani. orang-orang yang secara kosisten memilih pilihan terbaik dalam
situai apapun adalahmereka yang pada akhirnya memenangkan permainan ini,
seperti halnya dalam kehidupan. dan itu tidak harus mereka yang
memiliki kartu terbaik."
6. Anda Keliru Tentang Semua Hal (Tapi, Saya pun Begitu)
poin
penting dalam bagian ini, adalah : Jangan menemukan dirimu sendiri.
teruslah berjalan tanpa perlu mendefinisikan dirimu, entah sebagai orang
yang baik, jahat, lucu, aneh, karena sejatinya diri kita memang tidak
dapat terdefinisi.Jadi, kurang lebih kamu lebih baik berpikir kalau kamu
sebenarnya tidak cukup menarik, jadi mengapa harus gusar, atau kalau
ketua timmu emang kurang ajar, jadi ya bodo amat. gausah dipikirin.
hal-hal kaya gini dirancang untuk memberi kita kenyamanan yang biasa
aja, tapi ya memang lebih baik begitu. dengan tidak mendefinisikan kita
sebagai orang yang baik atau buruk, kita memberi peluang untuk hadirnya
kegagalan maupun keberhasilan, yang memang sesungguhnya biasa saja. ini
kutipan yang paling jleb yang aku baca disini :
"jangan
jadi istimewa, jangan jadi unik. definisikan ulang ukuran anda dengan
cara yang biasa dan umum. pilihlah sebuah ukuran untuk diri anda bukan
sebagai primadona atau seorang jenius terselubung. pilihlah ukuran anda
sendiri bukan sebagai korban yang mengerikan atau suatu kegagalan yang
suram. sebagai gantinya, ukur diri anda dengan identitas yang lebih
biasa : seorang rekan, seorang teman, seorang pencipta."
7. Kegagalan Adalah Jalan Untuk Maju
untuk
mengulas bagian tujuh, aku mau mengutip langsung suatu cerita dari buku
ini yang ngena banget. ceritanya, ketika Pablo Picasso berusia lanjut,
dia sedang duduk-duduk di sebuah cafe di spanyol, sambil mencorat-coret
selembar tisu bekas. dia adalah orang yang cuek mengenai segala hal,
menggambar apapun yang membuatnya terkesima pada saat itu. lalu, seorang
wanita yang duduk di dekatnya memandanginya dengan kagum. tidak lama
kemudian, Picasso menghabiskan kopinya dan meremas tisu tersebut dan
hendak membuangnya saat akan meninggalkan tempat itu
wanita itu menghentikannya, "tunggu" katanya. "boleh kan saya meminta tisu yang barussan anda gambari? saya akan bayar"
"tentu." kata Picasso. "Dua puluh ribu dolar"
kagetlah di wanita itu. terus dia bilang "Apa? anda hanya perlu waktu sekitar 2 menit untuk menggambar itu"
"tidak,
nyonya" balas Picasso "saya perlu lebih dari 60 tahun menggambar ini"
dia memasukkan tisu tersebut ke dalam kantungnya, dan pergi meninggalkan
kafe.
dapet
poinnya? maksud dari Mbah Picasso, mungkin dia ngegambar itu dalam
waktu 2 menit. tapi, untuk bisa menggambar sebagus itu dalam selembar
kertas tisu dalam waktu dua menit, dia harus berlatih selama
berpuluh-puluh tahun lamanya, gagal dan coba lagi, gagal dan coba lagi,
terus aja begitu sampai akhirnya dia mampu membuat gambaran bagus dalam
waktu 2 menit. ya hidup itu kurang lebih begitu. seorang anak kecil yang
baru belajar jalan mengalami ratusan kali jatuh, tapi bayangin aja
kalau tiba-tiba si anak itu mikir "kayanya berjalan bukan bidang saya,
saya ngga mahir melakukannya" yaa bisa bayangkan bakal gimana jadinya,
kan? oh iya, ini saran dari Mark untuk kamu kalau sekarang kamu lagi
pusing mikirin tugas yang ga kelar-kelar :
"Jangan hanya duduk-duduk. Lakukan sesuatu. Jawaban akan muncul"
8. Pentingnya Berkata Tidak
Jujur
itu tampak kasar dari luar, tapi memberikan pengaruh yang sangat besar
dalam kepribadian. Berkata tidak merupakan bagian dari sikap jujur, dan
semua jujur membawa manfaat yang besar. Mengatakan tidak untuk hal yang
memang tidak penting untuk hidup anda penting, karena memang tidak semua
hal di dunia harus kita urusi. Penolakan juga sebenarnya merupakan hal
yang membuat hidup kamu jadi lebih baik. menghindari penolakan sering
ditawarkan untuk menjadikan hidup kita terasa lebih baik, tapi itu cuma
solusi sementara, itu cuma kenikmatan sesaat yang membuat kita tanpa
kemudia dan tanpa arh dalam jangka panjang. untuk mengapresiasi sesuatu,
kamu harus membatasi dirimu sendiri. Intinya, "kita semua harus peduli
terhadap sesuatu, untuk menghargai sesuatu. Dan untu menghargai sesuatu,
kita harus menolak apa yang bukan sesuatu tersebut. untuk menilai X,
kita harus menolak non-X."
9. ...Dan Kemudian Anda Mati
Setiap
manusia pada akhirnya akan mati. Mark disini bilang kalau memikirkan
kematian itu adalah cara supaya kamu tetap berjalan di jalan yang tepat.
Memikirkan kematian juga membuat kamu jadi tidak terlalu berlebihan
dalam memandang suatu keberhasilan ataupun kegagalan. semua pada
tempatnya saja. karena kamu juga akan mati, kamu juga akan lebih
menghargai hal-hal kecil yang ada di sekitarmu. Mark memunculkan
kematian tepat di depan matanya ketika dia mencoba duduk di sebuah
tebing yang dibawahnya ada batu-batuan. Dia takut banget, tapi dia tetap
disitu. dengan memunculkan kematian tepat di hadapannya, dia jadi
mengetahui hal-hal yang paing penting dalam hidupnya. Begitulah
bagaimana Mark bisa menemukan hal yang penting baginya.
Daaan
begitulah gambaran umum dari setiap bagiannya. pokoknya di buku ini
kamu akan lebih merasa lagi bicara sama orang deh daripada bicara sama
buku. aku sebenarnya cukup lama ngebaca buku ini, tapi bukan karena buku
ini ga seru, tapi sangking serunya, aku takut cepet-cepet baca dan
malah ga bisa paham apa yang Mark coba sampaikan. jadi aku baca selembar
demi selembar, lalu jeda, menghubungkan ke hidupku, udah klik, lanjut
lagi. begitu terus. sampai bukunya habis. seru banget.
oke,
reviewku sampai disini dulu. oh iya, Special thanks buat penerjemahnya
yang menurutku udah menerjemahkan dengan pas. aku jadi ga berasa ngebaca
buku terjemahan. bahasanya yaa kaya bahasa sehari-hari aja. terimakasih
sudah menerjemahkan dengan baik!
0 comments